Saturday, January 18, 2014

Manajemen Server dan Klasifikasi IP

IP adalah singkatan untuk Internet Protocol, yang paling populer sistem terbuka protokol yang digunakan untuk berkomunikasi melalui perangkat apapun jaringan yang saling berhubungan termasuk Local Area Network (LAN) atau Wide Area Network (WAN). Sebuah alamat IP adalah nomor identifikasi yang ditetapkan ke perangkat (misalnya komputer atau printer) di jaringan tersebut. Perangkat lain dalam jaringan atau keluar dari jaringan yang menggunakan alamat IP ini untuk menghubungkan ke perangkat ini melalui protokol-protokol komunikasi seperti Transmission Control Protocol (TCP) atau Internet Protocol (IP).
Sebuah alamat IP terdiri dari 4 set dari 8-bit (oktet) dengan total 32-bit, masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik (.). Untuk masing-masing dari 4 set oktet dalam sebuah alamat IP, nilai yang paling maksimum adalah 255 (mewakili oktet yang berisi semua). Oleh karena itu, nilai-nilai alamat IP berkisar dari 0.0.0.0 ke 255.255.255.255, yang diterjemahkan ke 3720314628 alamat IP yang berbeda.
Contoh alamat IP dalam desimal dan biner
Desimal: 123.45.67.89
Biner: 01111011.00101101.01000011.01011001
Klasifikasi IP
1. Kelas A address
Kelas A Address dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat 126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts.
Class A ini kelas alamat IP dimulai dengan bilangan biner 0 (desimal angka 0 sampai 127). Jaringan diidentifikasi oleh oktet pertama (set pertama dari alamat IP). Sebagai contoh, alamat IP 123.45.67.89 milik class A karena himpunan bilangan pertama adalah 123 (antara 0 dan 127). ID jaringan 123, sedangkan node ID 45.67.89. Alamat IP 127.0.0.1 adalah IP khusus diperuntukkan bagi internal loopback testing. Sebagai contoh, jika seseorang menyambung ke host lokal (komputer yang sama menjalankan
server), alamat IP 127.0.0.1. Itu tidak menimbulkan lalu lintas jaringan. Juga alamat IP
0.0.0.0 default fallback mewakili nilai dan tidak ditugaskan untuk semua jaringan.
2. Kelas B address
Di dalam kelas B address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai
network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384
network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan
128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi
hingga lebih dari 65.000 hosts.
Kelas B bilangan biner dimulai dengan 10 (angka desimal 128-191). Jaringan
diidentifikasi oleh dua oktet pertama (yang pertama dua set alamat IP). Sebagai contoh,
alamat IP milik 178.95.234.23 class B, karena himpunan bilangan pertama adalah 178
(antara 128 dan 191). Jaringan ID 178,95, sedangkan node ID 234,23.
3. Kelas C address
Di dalam kelas C address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan
octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C
network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24
bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Kelas C bilangan biner dimulai dengan 110 (angka desimal 192-223). Jaringan
diidentifikasi oleh tiga oktet pertama (yang pertama dari tiga set alamat IP). Sebagai
contoh, alamat IP milik 210.223.99.145 Class C, karena himpunan bilangan pertama
adalah 210 (antara 192 dan 223). Jaringan ID 210.223.99, sedangkan node ID 145.
Keuntungan :
1. Berfungsi untuk mengatur alamat masing-masing komputer dalam suatu jaringan sehingga mempermudah dalam melakukan proses bertukar suatu informasi / mengakses internet
2. Meningkatkan performance dan keamanan dalam jaringan
Kerugian :
1. Ada beberapa larangan dalam menentukan IP, yaitu :
2. 127 tidak boleh digunakan sebagai net id dikarenakn net id 127/8 digunakan sebagai IP loopback, yaitu IP yang mengarah ke PC itu sendiri
3. 0 tidak boleh digunakan sebagai net id di karenakan net id 0/0 digunakan untuk pengarahan ke semua komputer di internet.
4. 255 tidak boleh digunakan sebagai net id atau host name dikarenakan 255 digunakan untuk net mask dan IP broadcast (IP yang mengarah ke seluruh komputer pada jaringan)
Kesimpulan :
Sebuah alamat IP terdiri dari 4 set dari 8-bit (oktet) dengan total 32-bit, masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik (.). Untuk masing-masing dari 4 set oktet dalam sebuah alamat IP, nilai yang paling maksimum adalah 255 (mewakili oktet yang berisi semua). Oleh karena itu, nilai-nilai alamat IP berkisar dari 0.0.0.0 ke 255.255.255.255, yang diterjemahkan ke 3720314628 alamat IP yang berbeda.
Ada 4 klasifikasi IP address, yaitu klasifikasi A, B, dan C. Supaya antar komputer dengan komputer lain di butuhkan suatu bahasa yang sama dimana tidak bergantung dengan aplikasi yang dipakai dan hardware yang di pasang. Oleh karena itu dibutuhkan protokol. Untuk penanda untuk setiap komputer digunakan sebuah alamat yaitu dengan IP Address.

Sumber :
1. Ardiansyah, Dani. "Teknologi Jaringan Komputer". ilmukomputer.com.
2. "Pengantar Komputer dan Internet". Diktat Perkuliahan PPST. LP3T-NF.
3. howstuffworks.com
4. Soriano, Edwin S."Nets, webs and Information Infrastructure". May 2003. e-ASEAN Task Force. UNDP-APDIP
5. Fahrial, Jaka. "Teknik Konfigurasi LAN". ilmukomputer.com.

No comments:

Post a Comment